Halo sobat gigi, sebelum membahas gigi berlubang sobat gigi harus tau dulu nih mengenai lapisan yang ada pada gigi kita. Gigi terdiri dari 3 lapisan, yaitu
- Email: Lapisan terkuat dan terluar gigi yang berwarna putih, berfungsi sebagai lapisan pelindung gigi.
- Dentin : Lapisan di bawah email gigi dan berwarna kekuningan, ketika lapisan dentin terbuka,menyebabkan nyeri saat gigi berkontak dengan makanan atau minuman dingin dan panas.
- Pulpa : terletak di pusat gigi, berisi jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf, berfungsi untuk membentuk dentin serta mengirimkan sensasi panas, dingin, sakit, dan tekanan ke gigi Anda.
Gigi berlubang atau sering disebut karies berawal dari sisa makanan di gigi yang tidak dibersihkan secara optimal kemudian sisa makanan menjadi tempat berkembangnya bakteri, dimana bakteri akan menghasilkan zat asam yang mengakibatkan gigi berlubang. Tidak semua gigi yang berlubang dapat diatasi dengan penambalan, beberapa kondisi gigi berlubang yang masih bisa ditambal yaitu gigi berlubang pada lapisan email dan dentin, serta gigi berlubang yang sudah mencapai lapisan pulpa, namun perlu dilakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu baru ditambal. Ada juga beberapa kondisi gigi berlubang yang mengharuskan dilakukan tindakan pencabutan, antara lain gigi yang berlubang sangat besar dan dalam, disertai dengan kondisi gigi goyang akibat infeksi, gigi berlubang sisa akar, dan gigi berlubang pada geraham bungsu yang tumbuh miring. Tentunya dokter akan menyarankan perawatan apa yang sesuai dengan gigi anda setelah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Gigi berlubang yang tidak segera dirawat, akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan gigi dan mulut diantaranya,
- Gigi berlubang dan ompong dapat mempengaruhi struktur rahang, karena menyebabkan gigi disekitarnya bergeser
- Terbentuknya abses atau kantung nanah di area gigi berlubang yang tidak diobati.
- Munculnya penyakit gusi seperti radang gusi atau gingivitis yang ditandai dengan adanya rasa nyeri, gusi tampak merah dan bengkak
- Gusi yang bengkak dan terluka ini juga dapat memicu bakteri dalam mulut memasuki aliran darah dan menyebabkan resiko penyakit jantung juga loh
- dan tentunya gigi berlubang yang dibiarkan jika berlubang mendekati pulpa dapat menimbulkan rasa nyeri yang menganggu aktivitas
Kalo sakit gigi, sebaiknya dicabut saja kah?
Jangan buru buru memutuskan cabut gigi ya, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi gigi tersebut dapat dipertahankan atau memang harus dicabut. Pencabutan gigi adalah prosedur perawatan medis yang dilakukan karena gigi bermasalah dan tidak bisa diselamatkan lagi, atau gigi tumbuh miring sulit dibersihkan dan tidak nyaman. Dokter gigi akan menyarankan tindakan pencabutan mempertimbangkan beberapa kondisi, antara lain
- Gigi berlubang sudah parah atau sakit gigi karena infeksi pada bagian akar serta sudah tidak mungkin dilakukan perawatan saluran akar
- Gigi patah keropos atau trauma
- Gigi dengan posisi yang tidak normal sehingga menyebabkan luka dan tidak nyaman
- Jumlah gigi yang berlebih
- Gigi berlubang yang hanya tersisa akar atau sering disebut sisa akar
- Pertimbangan lain untuk dilakukan pencabutan gigi antara lain pertimbangan estetika pada kasus tertentu dalam perawatan behel gigi, sehingga perlu dilakukan pencabutan beberapa gigi untuk mendapatkan lengkung gigi yang harmonis
Kasus-kasus yang perlu dilakukan pencabutan ini akan ditangani oleh dokter gigi. Ada 2 pilihan metode pecabutan gigi, yaitu dengan metode sederhana dan dengan metode pembedahan, tentunya tergantung pada permasalahan gigi
- Pencabutan sederhana dilakukan jika mahkota gigi terlihat dan tidak dihalangi gusi
- Namun sebaliknya pencabutan dengan pembedahan perlu dilakukan bila gigi yang tumbuh tidak / miring atau memiliki akar yang bengkok/miring
Tentunya dokter gigi juga tidak akan asal cabut gigi, namun bila memang gigi tersebut harus dicabut, sobat gigi harus segera dibuatkan gigi tiruan ya supaya tidak mengubah susunan gigi lainnya, dan mengembalikan fungsi pengunyahan gigi.
Setelah dilakukan pencabutan gigi, pasien perlu memeperhatikan beberapa hal berikut, agar proses penyembuhan dapat berjalan maksimal, dan mencegah terjadinya komplikasi pasca pencabutan, diantaranya
- Gigit kapas atau kain kassa selama 45-60 menit pasca pencabutan, apabila perdarahan sudah berhenti kassa bisa dilepas
- Tidak dianjurkan menyentuh area bekas pencabutan gigi baik dengan lidah ataupun objek lain
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan merokok 3 hari pasca pencabutan karena dapat memicu perdarahan dan menghalangi proses penyembuhan
- Hindari sering membuang ludah, dan berkumur terlalu sering dan kencang, karena dapat menyebabkan bekuan darah pasca pencabutan terlepas
- Hindari makanan dan minuman yang panas dan pedas dalam beberapa hari setelah pencabutan
- Pasien dianjurkan untuk minum es atau kompres air dingin dalam 24 jam pasca pencabutan
- Jangan lupa konsumsi obat yang diresepkan sesuai intruksi dokter
- Jika terjadi perdarahan yang berlanjut setelah cabut gigi, jangan ditunda tunda untuk Kembali ke dokter gigi ya, karena harus ditangani dengan baik dan benar
Sumber :
Astuti, Lilies. (2020). Anatomi dan Embriologi Gigi.
Heymann Harald Edward J. Swift Andre V. Ritter and Clifford M. Sturdevant. 2013. Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry. 7th ed. St. Louis Mo: Elsevier/Mosby.
Hargreaves Kenneth M. Louis H. Berman and Stephen Cohen. 2016. Cohen’s Pathways of Pulp. 11th ed. Barcelona: Elsevier.
Medical News Today. Diakses 2022. Tooth extraction aftercare: A how-to guide
Healthline. Diakses 2022. Tips for Recovering from a Tooth Extraction
WebMD. Diakses 2022. Pulling a Tooth (Tooth Extraction)