Fakta Menarik Tentang Bleaching Gigi -
Kembali Senyum Berseri bersama Hai Gigi

Fakta Menarik Tentang Bleaching Gigi

Hai Gigi, Semarang – Bleaching (pemutihan gigi) gigi adalah prosedur perawatan gigi yang bertujuan mencerahkan gigi kembali ke warna natural. Perawatan ini dikenal dengan perawatan yang paling simpel, cepat, dan tidak invasif untuk merawat gigi yang berubah warna atau dengan kata lain mengalami diskolorasi. Apa itu diskolorasi dan apa penyebabnya? Diskolorasi adalah perubahan warna gigi karena faktor ekstrinsik maupun intrinsik. Contoh faktor ekstrinsik adalah noda dari teh, kopi, tembakau, anggur merah yang menempel pada permukaan gigi. Sedangkan faktor intrinsik contohnya adalah trauma pada gigi, gangguan saat periode perkembangan gigi-geligi seperti amelogenesis imperfecta, penggunaan obat tetrasiklin pada ibu hamil, material pengisi saluran akar gigi.

Baca Juga: Gigi berlubang? Masih bisa ditambal gak ya?

Contoh Perawatan Bleaching Gigi

Bleaching Gigi

Teknik bleaching gigi diklasifikasikan menjadi bleaching secara internal (pada gigi non vital) dan bleaching secara eksternal (pada gigi vital). Nah, yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah bleaching eksternal. Bleaching eksternal (pada gigi vital) ini dilakukan pada gigi yang mengalami diskolarasi ekstrinsik, penyebabnya adalah noda-noda dari teh, kopi, anggur merah, tembakau, dan makanan atau minuman berwarna lainnya. Teknik bleaching eksternal ini ada 2, yaitu home bleaching dan in office bleaching. Tentu dari nama nya, kita sudah dapat mengetahui maksud dari home bleaching dan in office bleaching. Home bleaching adalah bleaching gigi yang dilakukan sendiri oleh pasien di rumah, sedangkan in office bleaching adalah bleaching gigi yang dilakukan oleh dokter gigi di tempat praktek.

Baca Juga: Amankah ke Dokter Gigi Saat Hamil?

Home bleaching dilakukan dengan menggunakan cetakan individual gigi pasien yang diberi bahan pemutih dengan konsentrasi rendah, tentu dalam pengawasan dokter. Sedangkan in office bleaching dilakukan oleh dokter gigi di tempat praktek. Dokter gigi akan mengoleskan bahan pemutih gigi berupa gel hidrogen peroksida 35% pada permukaan labial (depan) gigi-geligi pasien. Nah, karena hidrogen peroksida ini dapat mengiritasi gusi pasien, maka sebelum dokter gigi mengoleskan gel tersebut, dokter gigi akan mengoleskan gingival barrier pada sekitar gusi pasien yang dekat dengan permukaan gigi. Lalu untuk mempercepat proses pemutihan gigi, diperlukan bantuan dari sinar seperti (LEDs, laser, lampu halogen).

Apakah ada efek samping dari bleaching gigi? Bahan pemutih yang berupa hidrogen peroksida 35% dapat mengiritasi gusi apabila tidak digunakan secara hati-hati, lalu apabila bahan pemutih itu bercampur dengan air ludah dan tertelan maka dapat menyebabkan nyeri pada tenggorokan, selain itu bleaching gigi ini dapat membuat gigi sensitif namun dalam waktu yang singkat. Jangan khawatir konsultasikan segera ke dokter gigi terdekat kalian ya.

Sumber:

Garg, N., dan Garg, A., 2010., Textbook of Operative Dentistry, English, Jaypee Brothers Medical Publishers, hal 442-446

Grossman, L., Oliet, S., Del Rio, C., 1995, Ilmu Endodontik dalam Praktek: Ed 11, Jakarta, EGC

Molina, B. N., Genaro, L. E., Fazanaro, M. C. S., Ohata, G., dan Dantas, A. A. R., 2021, Efficacy and Adverse Effects of Dental Bleaching in the Office: Literature Review, Biomedical Journal of Scientific and Technical Research, Vol 35(3): 27628-27636

Setyawati, A., Nur, S. N., 2020, The Effectiveness Differences Between Watermelon (Citrullus lanatus) Extract 100% and Carbamide Peroxide Gel 10% in Tooth Whitening (ex vivo), Journal of Indonesian Dental Association, Vol 3(1): 31-36

2 thoughts on “Fakta Menarik Tentang Bleaching Gigi

  1. Terima kasih penjelasannya dokter. Semoga Hai Gigi Semarang sukses selalu menjadi pilihan pasien yang mencari dokter gigi di Semarang dan klinik gigi di Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these